Thursday, October 20, 2022

Penentu Bagian 1

Lampiaskan amarah mu dalam puisi

Maki-maki diri mu dalam bait yang dahulu berarti

Mana yang salah, mana yang benar, siapa yang berhak menentukan?

Romansa hanyalah bualan

Tujuan hanya sebatas angan

Bunga dibatas mentari hanyalah ilusi


Siapa yang rela merekahkan bunga dari benih yang seharusnya mati?

Siapa yang tega mengobarkan api dari jiwa yang berkorban?


Tataplah diri mu dalam cermin itu, tuan.

Siapa yang membantu, tumbuh membaru?

Tugas mu sembuh, bukan menyembuhkan atau disembuhkan

Diri mu berganti dengan dia yang di cermin

Ia lebih pandai menyulam senyum, lebih pandai merangkai tawa


Kemungkinan adalah satu-satunya kepastian

Selayak pilihan kebencian dan percintaan

Mana yang kau pilih dan yakini, benar atau tidak, terserah

Tapi yang jelas, dari semua pilihan hanya menyisakan diri mu sendiri

Persetan dengan harapan, mau sampai kapan engkau bergantung diri pada hal yang mematahkan?


Dunia mu hanya milikmu

Hanya kau yang tahu

Bukan ia yang semu

 

Dari pilihan yang ada pada bait ke-empat

Dari perjalanan yang kau tempuh, kau tahu kesimpulannya kan?

"Kebencian adalah cara terbaik untuk melepaskan"


Luka dan duka

Pernah dan telah seharusnya menjadi sudah

Berjanjilah pada diri mu, ini kali terakhir kau menyakiti mu.

No comments:

Post a Comment

Penentu Bagian 1

Lampiaskan amarah mu dalam puisi Maki-maki diri mu dalam bait yang dahulu berarti Mana yang salah, mana yang benar, siapa yang berhak menent...